Sabtu

Efek Induksi

EFEK INDUKSI
                Nah setelah kita udah membahas tentang Gugus Fungsi kita lanjut deh ke materi Efek induksi. Apasih efek induksi itu? Sederhananya, efek induksi adalah Suatu aksi elektrostatik yang diteruskan melalui rantai atom dalam suatu molekul (lewat ikatan σ). Dan efek itu dapat dinyatakan sebagai I+ dan I –, apa sih bedanya I+ dan I- ituuu? Monggo dibaca lagiii hehhe
I+ jika subtituen yang terikat mendorong elektron/ menolak elektron lebih kuat dari atom H   (melepaskan e - )
I- jika subtituen yang terikat menarik elektron-elektron lebih kuat dari atom H (mengambil e ).
Jadi, apabila teman-teman menemukan lambang I+ dan I- pada reaksi senyawa organik jangan bingung lagi yah, ingat saja itu adalah efek induksi..
Polarisasi satu ikatan yang disebabkan oleh polarisasi ikatan tetangga disebut efek induksi. Efek ini tidak hanya dirasakan oleh ikatan tetangga, namun dapat pula berpengaruh sampai ikatan yang lebih jauh. Efek ini berkurang dengan bertambahnya jarak.

Berikut ini urutan reaktifitas  induksi –I (penarik electron) adalah sebagai berikut:
            -Cl > -Br > -I > -OCH3 > -OH > -C6H5 > -CH+CH2 > -H
    Efek induksi  dari beberapa gugus  yang terikat pada gugus fungsi senyawa organic dapat dilihat pada tabel berikut ini,

Tabel 1. Efek induksi beberapa gugus
-I
+I
-NH3+

-OR
-CH3
-NR3+

-SH
-CH2R
-NO2
-F
-SR
-CHR2

-Cl
-CH=CH2
-CR3
-COOH
-Br
-CR=CH2

-COOR
-OH










Efek induksi akan sangat kecil kemungkinannya terjadi pada ikatan yang nonpolar yang sempurna seperti ikatan C-C yang jenuh ( ikatannya menghubungkan dua atom yang ekuivalen).






Asam alfamonofloroetanoat memiliki nilai pKa sebesar 2,66 dan Asam Asetat memiliki nilai pKa adalah sebesar 4,80. Asam alfamonoflouroetanoat lebih asam dari asam karboksilat karena pada  asam alfa monoflouroetanoat terdapat gugus F yang mempunyai kemampuan menarik elektron ikatan melalui ikatan sigma sehingga atom O menjadi relatif makin positif, akibatnya atom H makin mudah lepas sebagai H+, asamnya menjadi lebih kuat. Gugus F mempunyai efek induksi menarik elektron diberi simbol –I. Besarnya efek induksi ditentukan oleh posisi gugus yang memiliki efek induksi. Semakin jauh letak gugus atau atom yang memiliki efek induksi, makin kecil pengaruhnya terhadap polarisasi ikatan. Adanya  efek –I dan +I ini dapat mempengaruhi keasaman suatu senyawa.
Semoga dapat lebih mudah dipahami yah, dan semoga bermanfaat..

Daftar Pustaka

Fessenden, J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Hart. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.

Senin

GUGUS FUNGSI SENYAWA ORGANIK

Kembali merapat yok merapat, kali ini saya akan mencoba berbagi apa yang saya pahami mengenai materi gugus fungsi..
Nah, menurut definisinyaa gugus fungsi adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip. Gugus fungsi merupakan bagian yang reaktif dari suatu molekul sehingga gugus fungsi ini banyak menentukan sifat-sifat senyawa. Gugus fungsi sangatlah berperan penting didalam kehidupan kimia organik. Kemampuan atom karbon untuk membentuk ikatan tunggal dan ganda dengan sesamanya, yang memungkinkan pembentukan struktur dengan mengikat berbagai gugus fungsional. Gugus fungsional adalah konfigurasi spesifik atom-atom yang umumnya berikatan dengan kerangka karbon molekul organik dan umumnya terlibat dalam reaksi kimiawi.


Berdasarkan tabel diatas kita bisa memahami bahwa berlangsungnya suatu reaksi yang bertanggung jawab atas reaksi tersebut ialah berdasarkan sifat dan ikatan dalam gugus fungsi tersebut. Nah perlu juga diingat bahwa ikatan dalam gugus fungsi ini sangat menentukan kereaktifan dan reaksi secara fisika dalam berlangsungnya suatu reaksi senyawa.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing gugus fungsi yang secara umum telah dikenal dalam lingkup kimia organik. Check this out.... 

The First is Haloalkana
suatu senyawa karbon atau alkil yang berikatan dengan salah satu unsur halogen R – X, x = unsur-unsur halogen. Penamaan haloalkana sesuai dengan penamaan alkana, letak atom halogen dituliskan sesuai letak nomor atom C yang mengikatnya.
Contohnya adalah CH3I (iodometana atau metil iodide)

The Second is Alkohol
merupakan kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH) dengan rumus umum R-OH atau CnH2n + -OH. Penamaan alkohol dengan cara mengganti akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) dengan akhiran ol.  

Contohnya adalah   CH3–CH2–CH2–CH2OH ( 1-butanol) 

The Third is Eter
Alkoksi alkana berdasarkan aturan IUPAC, yang dianggap sebagai turunan alkana, mempunyai rumus umum R-O-R’ atau CnH2n+2O. Jika dua gugus alkilnya sama, sering diawali dengan kata di (terkadang tidak dengan awalan di).


Contohnya adalah
CH3–CH2–O–CH3   (metoksietana atau etil metil eter)
CH3–CH2–O–CH2–CH3     [etoksietana atau dietil eter (etil eter)]


The Fourth is Aldehid
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.
The Fifth is Keton
Keton memiliki Nama IUPAC             : akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) diganti dengan akhiran on.
Nama trivial                                             : menyebutkan nama gugus-gugus alkil yang diikat oleh gugus karbonil diikuti kata keton.


The Sixth is Asam Karboksilat
memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COOH. Gugus karboksilat (-COOH) merupakan gabungan dari gugus karbonil dan hidroksil. Senyawa ini dianggap turunan alkana dan diberi nama asam alkanoat atau dengan nama yang lebih lama, asam alkana karboksilat. Turunan alkana satu ini berbeda sama sekali karena nantinya dalam tata nama senyawa, hanya asam karboksilat-lah yang menggunakan nama depan asam serta menandakannya dengan huruf yunani alpha, beta, gamma, dan omega.
Contohnya   
   O
   ||
CH3CH2CHCH2CH2C–OH
   |
  CH3                   (asam 4-metilheksanoat)

The Seventh is Ester
Nama IUPAC : Awalan asam diganti nama gugus alkil pengganti H pada RCOOH diikuti nama gugus karboksilatnya. Kebanyakan senyawa ester berbau harum, karena itu banyak digunakan sebagai pengharum (esens). Ester dibuat dari asam dan alkohol melalui reaksi esterifikasi yang berupa reaksi setimbang.
Contohnyaa adalah
        O
       ||
H3C–C–OCH2CH3  (Etil etanoat/ Etil Asetat)

Selain gugus fungsi diatas, masih ada nihh 2 lagi yaituuuu




 Gugus fungsional amina 
        Gugus fungsi ini memiliki ikatan dengan atom nitrogen serta pasangan elektron. Dengan demikian, kelompok ini turunan dari amonia, di mana satu atau lebih atom hidrogen telah digantikan oleh substituen yang mengandung karbon. Senyawa dengan kelompok nitrogen melekat pada karbonil dalam struktur yang disebut sebagai amida, dan mereka memiliki struktur R-CO-NR’R “

Senyawa amida 
       merupakan turunan dari asam karboksilat dimana gugus karboksil digantikan kedudukannya oleh –NH2. Sehingga amida memiliki rumus umum :

Amida terbentuk dari asam karboksilat yang berbentuk padatan kecuali amida yang paling sederhana yaitu formamida yang berbentuk cairan. Amida tidak dapat menghantarkan listrik, memiliki titik didih tinggi, tidak reaktif, serta dalam bentuk cairan dapat menjadi pelarut yang baik. 
Semua amida sederhana merupakan suatu senyawa yang hampir netral, lelehan padat dan bersifat stabil, kecuali formamida. Amida sering digunakan untuk identifikasi asam organik dan asam amina.
Amida biasanya adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsional yang terdiri dari gugus asil ( RC=O) terkait dengan atom Nitrogen (N). Hal ini membuat amida untuk membentuk terdeprotonasi amonia (NH3) atau amina, sering direpresentasikan sebagai R2N-anion.
Turunan-turunan asam karboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda tergantung pada gugus yang melekat pada gugus karbonil. Antara stabilitas dan reaktifitas memiliki hubungan terbalik. Ketika suatu senyawa stabil maka senyawa tersebut akan bersifat kurang reaktif dan sebaliknya.Amida merupakan salah satu senyawa yang paling stabil dan amida tidak mudah berubah menjadi jenis molekul lain.
TATA NAMA AMIDA
Untuk pemberian nama senyawa amida adalah dengan menyebutkan berdasarkan nama asam tempat ia berasal dan kemudian di akhiri dengan akhiran amida.

Contoh :
CHCONH2 (metanamida)
CH3CONH2 (eteanamida)
CH3CH2CONH2 (propanamida)

Sekian yang dapat saya publikasikan, semoga bermanfaat yaa ☺☺❤❤

Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Pengertian Gugus Fungsi (Online).  
Fessenden, J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Hart. 2003. Kimia Organik Suatau Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.


GUGUS FUNGSI SENYAWA ORGANIK

Kembali merapat yok merapat, kali ini saya akan mencoba berbagi apa yang saya pahami mengenai materi gugus fungsi..
Nah, menurut definisinyaa gugus fungsi adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip. Gugus fungsi merupakan bagian yang reaktif dari suatu molekul sehingga gugus fungsi ini banyak menentukan sifat-sifat senyawa. Gugus fungsi sangatlah berperan penting didalam kehidupan kimia organik. Kemampuan atom karbon untuk membentuk ikatan tunggal dan ganda dengan sesamanya, yang memungkinkan pembentukan struktur dengan mengikat berbagai gugus fungsional. Gugus fungsional adalah konfigurasi spesifik atom-atom yang umumnya berikatan dengan kerangka karbon molekul organik dan umumnya terlibat dalam reaksi kimiawi.


Berdasarkan tabel diatas kita bisa memahami bahwa berlangsungnya suatu reaksi yang bertanggung jawab atas reaksi tersebut ialah berdasarkan sifat dan ikatan dalam gugus fungsi tersebut. Nah perlu juga diingat bahwa ikatan dalam gugus fungsi ini sangat menentukan kereaktifan dan reaksi secara fisika dalam berlangsungnya suatu reaksi senyawa.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing gugus fungsi yang secara umum telah dikenal dalam lingkup kimia organik. Check this out.... 

The First is Haloalkana
suatu senyawa karbon atau alkil yang berikatan dengan salah satu unsur halogen R – X, x = unsur-unsur halogen. Penamaan haloalkana sesuai dengan penamaan alkana, letak atom halogen dituliskan sesuai letak nomor atom C yang mengikatnya.
Contohnya adalah CH3I (iodometana atau metil iodide)

The Second is Alkohol
merupakan kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH) dengan rumus umum R-OH atau CnH2n + -OH. Penamaan alkohol dengan cara mengganti akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) dengan akhiran ol.  

Contohnya adalah   CH3–CH2–CH2–CH2OH ( 1-butanol) 

The Third is Eter
Alkoksi alkana berdasarkan aturan IUPAC, yang dianggap sebagai turunan alkana, mempunyai rumus umum R-O-R’ atau CnH2n+2O. Jika dua gugus alkilnya sama, sering diawali dengan kata di (terkadang tidak dengan awalan di).


Contohnya adalah
CH3–CH2–O–CH3   (metoksietana atau etil metil eter)
CH3–CH2–O–CH2–CH3     [etoksietana atau dietil eter (etil eter)]


The Fourth is Aldehid
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.
The Fifth is Keton
Keton memiliki Nama IUPAC             : akhiran a pada induk alkana (rantai terpanjang) diganti dengan akhiran on.
Nama trivial                                             : menyebutkan nama gugus-gugus alkil yang diikat oleh gugus karbonil diikuti kata keton.


The Sixth is Asam Karboksilat
memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COOH. Gugus karboksilat (-COOH) merupakan gabungan dari gugus karbonil dan hidroksil. Senyawa ini dianggap turunan alkana dan diberi nama asam alkanoat atau dengan nama yang lebih lama, asam alkana karboksilat. Turunan alkana satu ini berbeda sama sekali karena nantinya dalam tata nama senyawa, hanya asam karboksilat-lah yang menggunakan nama depan asam serta menandakannya dengan huruf yunani alpha, beta, gamma, dan omega.
Contohnya   
   O
   ||
CH3CH2CHCH2CH2C–OH
   |
  CH3                   (asam 4-metilheksanoat)

The Seventh is Ester
Nama IUPAC : Awalan asam diganti nama gugus alkil pengganti H pada RCOOH diikuti nama gugus karboksilatnya. Kebanyakan senyawa ester berbau harum, karena itu banyak digunakan sebagai pengharum (esens). Ester dibuat dari asam dan alkohol melalui reaksi esterifikasi yang berupa reaksi setimbang.
Contohnyaa adalah
        O
       ||
H3C–C–OCH2CH3  (Etil etanoat/ Etil Asetat)

Selain gugus fungsi diatas, masih ada nihh 2 lagi yaituuuu




 Gugus fungsional amina 
        Gugus fungsi ini memiliki ikatan dengan atom nitrogen serta pasangan elektron. Dengan demikian, kelompok ini turunan dari amonia, di mana satu atau lebih atom hidrogen telah digantikan oleh substituen yang mengandung karbon. Senyawa dengan kelompok nitrogen melekat pada karbonil dalam struktur yang disebut sebagai amida, dan mereka memiliki struktur R-CO-NR’R “

Senyawa amida 
       merupakan turunan dari asam karboksilat dimana gugus karboksil digantikan kedudukannya oleh –NH2. Sehingga amida memiliki rumus umum :

Amida terbentuk dari asam karboksilat yang berbentuk padatan kecuali amida yang paling sederhana yaitu formamida yang berbentuk cairan. Amida tidak dapat menghantarkan listrik, memiliki titik didih tinggi, tidak reaktif, serta dalam bentuk cairan dapat menjadi pelarut yang baik. 
Semua amida sederhana merupakan suatu senyawa yang hampir netral, lelehan padat dan bersifat stabil, kecuali formamida. Amida sering digunakan untuk identifikasi asam organik dan asam amina.
Amida biasanya adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsional yang terdiri dari gugus asil ( RC=O) terkait dengan atom Nitrogen (N). Hal ini membuat amida untuk membentuk terdeprotonasi amonia (NH3) atau amina, sering direpresentasikan sebagai R2N-anion.
Turunan-turunan asam karboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda tergantung pada gugus yang melekat pada gugus karbonil. Antara stabilitas dan reaktifitas memiliki hubungan terbalik. Ketika suatu senyawa stabil maka senyawa tersebut akan bersifat kurang reaktif dan sebaliknya.Amida merupakan salah satu senyawa yang paling stabil dan amida tidak mudah berubah menjadi jenis molekul lain.
TATA NAMA AMIDA
Untuk pemberian nama senyawa amida adalah dengan menyebutkan berdasarkan nama asam tempat ia berasal dan kemudian di akhiri dengan akhiran amida.

Contoh :
CHCONH2 (metanamida)
CH3CONH2 (eteanamida)
CH3CH2CONH2 (propanamida)

Sekian yang dapat saya publikasikan, semoga bermanfaat yaa ☺☺❤❤

Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Pengertian Gugus Fungsi (Online).  
Fessenden, J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Hart. 2003. Kimia Organik Suatau Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.