POLARISABILITAS
Pada kajian ini saya akan mencoba membagikan informasi mengenai polarisabilitas.
Nahh, pada tulisan sebelumnya saya telah memberikan informasi mengenai Gaya van
der waals. Ada nih keterkaitan antara polarisabilitas dengan gaya Van der
Waals. Kalau menurut ilustrasi yang telah diberikan oleh Dosen saya, ibarat
hubungan kekerabatannya, antara kakek-nenek dan orang tua dengan seorang anak
itu adalah ada gaya Van der Waals, nah kalau polarisabilitas ini adalah
hubungan anak dengan orangtuanya. Hehehe.. jadi mari kita coba mempelajari
tentang Polarisabilitas.
Apa sihhh
Polarisabilitas itu? Polarisabilitas adalah
kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat. Kenapa sih bisa membentuk
dipol sesaat???? Nah itu karena adanya proses elektron yang bergerak selalu
didalam orbital elektron, proses pergerakan disebabkan karena tarikan elektron
satu molekul ke inti molekul jadi berimbas pada sifat molekul dari nonpolar
berubah menjadi polar (dipol sesaat). Dipol sesaat itu apa lagii sist?? Hahaha
dipol sesaat terjadi karena perubahan yang terjadi ribuan kali atau bahkan juga
bisa terjadi jutaan kali setiap detiknya dipol itu hilang atau bahkan
sudah berbalik arahnyaa..
Polarisabilitas
dapat dipengaruhi oleh :
a. massa molekul
relatif (Mr) dan bentuk molekul. Jika massa molekul relatif semakin besar,
molekul semakin mudah mengalami polarisasi sehingga gaya London
semakin kuat. Dengan massa molekul relatif yang sama besar, molekul
yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan
molekul yang kecil, kompak, dan simetris.
Semakin
mudah molekul mengalami polarisasi, semakin tinggi titik didih dan titik
lelehnya. Oleh karena itu, jika massa molekul relatif zat semakin besar
maka titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi.
b. Gaya London
meningkat seiring bertambanhya jumlah elektron. Gaya London juga meningkat
seiring dengan bertambahnya massa molar zat, sebab molekul yang
memiliki massa molar besar cenderung memiliki lebih banyak
elektron. Adanya percabangan pada molekul akan menurunkan kekuatan gaya
London, sebab adanya percabangan akan memperkecil area kontak antarmolekul.
Titik didih senyawa sebanding dengan kekuatan gaya London.
c. Gaya Tarik Dipol
Molekul-molekul polar cenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif dari suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang
lain. Gaya tarik menarik ini disebut
gaya tarik dipol. Semakin besar momen dipol yang dimiliki suatu senyawa,
semakin besar gaya tarik dipol yang dihasilkan. Gaya ini lebih kuat daripada
gaya London. Oleh karena itu, molekul yang mengalami gaya tarik
dipol memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi daripada molekul yang
mengalami gaya London karena memiliki massa molekul relatif yang hampir
sama).
Dalam kajian Kimia Organik Fisik, polarisabilitas
ini sangat erat hubungannya dengan kelarutan dalam reaksi kimia.
Sumber
:
Fessenden, J.S. Fessenden. 1986. Kimia
Organik. Jakarta: Erlangga.
Hart. 2003. Kimia Organik Suatu
Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga.